Horor kala Tabrak Pintu Kaca

Suatu siang yang sibuk kala Shinichi Kudo buru-buru keluar dari Gedung Office tiba-tiba langkahnya terhenti karena kepalanya, disusul dada dan kakinya menabrak pintu kaca. "Bruuuk" suara berdentum kala tubuh Shinichi yang bergerak cepat menghantam pintu kaca yang merupakan jalan keluar dari gedung. Beberapa orang yang melihatnya menjerit melihat hal itu, dan membuat Shinichi gugup.


Tidak penting bagi Shinichi tentang dampak berupa benjol di kepalanya. Yang lebih horor bagi dirinya adalah fenomena "lupa" yang menderanya kala akan melewati sebuah pintu kaca, yang sama sekali bukan sebuah pintu yang terbuka. Yah, hanya beberapa detik saja dia lupa sesuatu telah berdampak horor bagi dirinya. Shinichi telah beratus-ratus kali melewati pintu ini, dan baru kali ini dirinya lupa bahwa pintu itu dari kaca yang perlu dibuka dengan tangan dulu, baru bia dilewati. Kelupaan sejenak yang membuat terjadinya horor yang bikin benjol.

Shinichi kemudian menyimpulkan bahwa aktifitas sehari-hari yang dia lakukan banyak sekali yang berdasar ingatan. Semuanya motorik tanpa berpikir dulu. Hanya mengandalkan ingatan. Bagaimana caranya jika dirinya ingin ke kamar kecil, bagaimana jika ingin ke ruang meeting, di mana dia bisa makan, di mana dia absen, di mana dia memparkir kendaraan hingga bagaimana Shinichi membuka kombinasi gembok pintu gerbang rumahnya, semuanya berdasar ingatan tanpa berpikir lagi.

Ingatan mempercepat segala kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari. Semuanya serba otomatis, tidak perlu berpikir dan merenung sebelum melakukan sesuatu. Hanya di awal-awal saja hal itu perlu dilakukan, selanjutnya ingatan yang akan mengambil alih kendali. Betapa kemudian Shinichi menyadari bahwa ingatan adalah sebuah harta berharga bagi dirinya. Sebagian besar hidupnya bergerak berdasarkan ingatan. Betapa horornya kala ingatan itu sejenak hilang. Yah, ingatan adalah hal berharga yang perlu dijaga (Undil-2013)

0 komentar:

Post a Comment